Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan proyek gas abadi Blok Masela akan kembali berjalan pada 2025. Proyek ini digarap oleh Inpex Masela Ltd.
“Program dari Inpex dari Masela yang harapannya juga ingin segera berjalan dan direncanakan pada tahun depan mulai berjalan dan diharapkan selesai pada beberapa tahun ke depannya ,” katanya di Istana Kepresidenan usai bertemu delegasi Japan-Indonesia Association, Kamis (5/12).
Rosan mengatakan progres Blok Masela terbilang minim sejak ditemukan pertama kali pada 2000. Karena itu, ia dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ditugaskan untuk mengawal langsung Blok Masela.
“Untuk bisa memastikan tantangan-tantangan yang ada itu bisa kita selesaikan dengan cepat. Karena ini sudah terlalu lama, sudah 20 tahun,” katanya.
Rosan mengatakan pengembangan Blok Masela juga akan menambah implementasi Carbon Capture Storage (CCS).
Di tempat yang sama, Airlangga menambahkan investasi proyek Blok Masela bisa mendekati US$21 miliar. Karenanya, pemerintah berharap proyek itu bisa lanjut setelah mandek selama beberapa tahun terakhir.
“Tahap yang sekarang dicapai adalah penyelesaian front-end engineering design,” ujar Airlangga.
Blok Masela terletak di Laut Arafura, Maluku dan memiliki luas area lebih kurang 4.291,35 km persegi dan berbatasan dengan negara tetangga, Australia.
Mulanya cadangan Blok Masela hanya 6,97 TCF. Namun, pada 2013 ditemukan cadangan baru dan meningkat menjadi 10,73 TCF.
Inpex pertama kali mendapatkan hak sebagai pengelola dan melakukan eksplorasi di Blok Masela pada 1998 silam. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya cadangan gas di Blok Masela resmi ditemukan baru pada 2000.
Dari 2000 sampai 2010, Inpex melakukan eksplorasi di blok abadi itu sendiri dengan kepemilikan saham 100 persen. Namun, pada 2011 Shell masuk sebagai mitra dengan kepemilikan saham 35 persen dan Inpex menjadi 65 persen.
Namun pada 2020, Shell menyatakan hengkang atau mundur sebagai mitra Inpex dalam pengelolaan Blok Masela.
Pada 2023, PT Pertamina (Persero) dan Petronas resmi mengambil alih hak pengelolaan Shell di Blok Masela.
(rzr/fby)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241205182053-92-1174211/terima-delegasi-jepang-prabowo-kejar-proyek-blok-masela-lanjut-2025