Housekeeping.my.id –
Jakarta, CNN Indonesia —
Asteroid menghantam Bumi pada Selasa (3/12) dan menampilkan pemandangan bola api di langit Siberia.
Benda langit tersebut berukuran sekitar 70 sentimeter dan terdeteksi oleh para astronom dari Kitt Peak National Observatory di dekat Tucson, Arizona, sebuah fasilitas NOIRLab yang memiliki dua teleskop radio dan lebih dari selusin teleskop optik.
Batu antariksa mungil tersebut menghantam atmosfer Bumi sekitar pukul 11:15 ET (23.15 WIB). Asteroid ini disebut tidak berbahaya dan diperkirakan hanya akan menghasilkan bola api yang indah di langit di atas Siberia utara.
“Sebuah asteroid kecil baru saja terlihat dalam jalur tabrakan dengan Bumi. Dengan diameter sekitar ~70 cm, tabrakan ini tidak akan berbahaya dan kemungkinan besar akan menghasilkan bola api yang indah di langit Siberia utara,” tulis Badan Antariksa Eropa di X, Selasa (3/12).
Asteroid yang diberi nama C0WEPC5 ini menjadi yang ke-4 yang ditemukan pada 2024, yang ditemukan dalam waktu beberapa jam menjelang tumbukan terjadi.
Secara keseluruhan, ini merupakan asteroid yang ke-11 yang telah dikonfirmasi.
Dikutip dari Space, asteroid ketiga dengan waktu penemuan jelang tumbukan adalah asteroid 2024 UQ, yang ditemukan pada 22 Oktober oleh survei Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) di Hawaii. Asteroid tersebut ditemukan hanya dua jam sebelum terbakar di atas Samudra Pasifik di atas Hawaii.
Sementara itu, asteroid penghantam pertama yang terjadi tahun ini adalah 2024 BX1, asteroid selebar 1 meter tersebut terbakar di atas Berlin pada Januari.
Kemudian, asteroid kedua adalah asteroid 2024 RW1 yang meledak di atas Filipina pada 4 September. Bola api tersebut tertangkap kamera dan dibagikan secara luas di media sosial.
Lebih lanjut, ESA dan badan antariksa lainnya mengoperasikan banyak jaringan sensor di sekitar Bumi untuk mengawasi objek-objek antariksa yang masuk seperti asteroid C0WEPC5.
Badan antariksa di seluruh dunia meningkatkan upaya untuk mengawasi dan membuat katalog berbagai asteroid dan benda-benda lain yang mengorbit atau melintas di dekat Bumi melalui program-program seperti survei ATLAS, Catalina Sky Survey, NEOCC milik ESA, dan masih banyak lagi.
NASA juga tengah mengembangkan teleskop inframerah baru yang disebut NEO Surveyor yang akan memburu objek-objek yang berpotensi mengancam Bumi.
(lom/mik)
Artikel ini Disadur Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20241205134431-199-1174048/asteroid-hantam-bumi-bola-api-terlihat-di-siberia